Ron Sulut

Begini Cara Kerja Wartawan di Zaman Digitalisasi

Wartawan dan dunia  jurnalistik menghadapi  era baru dengan kemajuan  teknologi informasi seperti sekarang. Dengan smartphone wartawan mampu bekerja dari jarak jauh.

Mereka bisa mengirim berita atau foto tanpa kesulitan sama sekali. Dari penggunaan smartphone ini saja sudah langsung membuat dunia kerja wartawan berubah total.

Pertama, kecepatan berita sangat diandalkan saat ini. Jika ada wartawana yang mengirim berita pada sore hari padahal itu hasil liputan pagi hari, maka dia pasti jurnalis masa lalu. Saat ini penikmat berita menuntut kecepatan. Anda hanya bisa dimaafkan jika mengirim berita sore dengan catatan laporan yang dikirim adalah follow up liputan pagi hari bukan cerita basi.

Kedua, tanggung jawab atas kecepatan berita ini tidak hanya ada di tangan wartawan, melainkan juga pada manajemem atau pemilk media. Kantor harus menyediakan alat yang memadai. Wartawan sekarang tak hanya mengirim tulisan, tetapi iuga foto bahkan video. Apa jadinya kalau wartawan hanya dibekali dengan kamera murahana yang hanyq bisa mengirim tulisan plus foto dengan mutu buruk? Penikmat berita akan bisa memaafkan

Ketiga, selain peralatan yang memadai, wartawan sekarang harus dibekali biaya pulsa yang mencukupi. Jika di masa lalu, biaya transport sangat dominan, saat ini biaya komunikasi menjadi utama. Wartawan seharusnya memiliki akses yang cukup untuk menggunakan internet. Banyak wartawan yang menggunakqn jalur wifi di hotel, perkantoran dan publik area tapi jumlahnya masih sedikit. Jikavwartawan berada di lokasi yang terpencil, bagaimana dia akan akses wifi? Jika ingin mendapat hasil terbaik, media harus mengubah cara berpikir yang tadinya mengutamakan transport menjadi biaya komunikasi dunia maya.

Keempat, wartawan mungkin tidak lagi membutuhkan kantor besar. Dalam praktek sehari-hari, wartawan sudah jarang ke kantor dan hanya melaporkan berita dari jarak jauh. Meja yang disediakan untuk reporter sehari-hari tampak kosong. Apalagi jika kantor sangat jauh dibandingkan lokasi liputan, wartawan akan sangat malas ke kantor.

Kelima, koordinasi antar bagian mengalami perubahan. Jaman dulu, koordinasi sangat membutuhkan pertemuan fisik seperti rapat harian baik pagi maupun sore dan malam hari. Sekarang, hubungan by online menjadi andalan. Mungkin saja hubungan fisik menjadi sangat berkurang.

Dalam situasi saat ini, wartawan bertangung jawab penuh untuk berkomunikasi secara sukarela tanpa harus disuruh berkumpul demi rapat. Dalam hal ini, wartawan dalam kondisi lebih bebas dibandingkan jaman dulu. Tapi bukan berarti wartawan lepas koordinasi. Seharusnya, dengan era serba canggih, wartawan makin mudah berkomunikasi.

Keenam, cara kerja wartawan saat ini juga cenderung multifunggsi. Wartawan masa lalu cenderung menganggap dirinya sebagai wartawan tulis. Dia tidak peduli dengan foto sama sekali, karena itu dianggap sebagai tugas fotografer. Saat ini wartawan dituntut mampu menulis, memotret dan menghasilkan video.

Ketujuh, ada kecenderungan antara bagian redaksi dan usaha semakin erat hubungannya. Pada masa lalu, wartawan menyebut dirinya sebagai karyawan kelas ssatu. Belakangan peran wartawan dalam mencari iklan mulai tampak. Hal ini memang menjadi perdebatan. Pertanyaanya adalah sejauh mana wartawan bisa terlibat mengurus iklan.

Dengan teknologi yang bagus wartawan bisa melakukan tugas reportasè sekaligus membantu mencari iklan. Wartawan bisa melakukan presentasi singkat kepada sumber sekaligus koien iklan dengan menggunakan aplikasi yang sudah disiapkan. Tinggal bagaimana mengatur agar wartawan tidak berubah menjadi agen iklan. Tentu tidak semua media setuju dengan cara ini. Sebuah garis tegas memisahkan wartawan dengn iklan.

Demikian teknologi telah mengubah banyak perilaku di dunia jurnalistik. Kita masih meraba seperti apa wajah media di masa mendatang(rw)

0 Response to "Begini Cara Kerja Wartawan di Zaman Digitalisasi"

Post a Comment

Berkomentarlah yang Bijak